Yuk ajak si Kecil aktif bergerak!

- 31 Mei 2022, 11:12 WIB
Ilustrasi anak
Ilustrasi anak /Pixabay.com/Pexels

PAREKEDIRI.COM - Jika waktu Ibu Kecil dahulu Ibu kegiatan anak di luar sekolah umumnya habiskan waktu dengan bermain kejar-kejaran atau naik sepeda bersama rekan-rekan di lingkungan rumah, karena itu kemungkinan rutinitas yang serupa tidak dirasakan oleh si Kecil.

Baca Juga: Yuk Jeli Memilih Minuman Sehat untuk si Kecil

Anak-anak saat ini telah mengenali handphone semenjak mereka kecil. Memang, karena positifnya ialah mereka tidak gaptek dan bisa secara mudah mendapatkan akses untuk meningkatkan pengetahuannya. Disamping itu, handphone dapat bermanfaat untuk meningkatkan kreasi mereka.

Tapi, ada dampak yang buruk, banyak anak yang isi waktu senggangnya dengan beraktivitas dengan handphone saja hingga badan mereka kurang bergerak. Walau sebenarnya kegiatan fisik benar-benar diperlukan untuk memberikan dukungan proses tumbuh berkembang sang Kecil.

Baca Juga: 4 Fitur Mobil Penting yang Ternyata Jarang Dipakai Pengguna

Seberapa banyak si Kecil perlu beraktivitas yang mengikutsertakan gerak fisik? Kegiatan anak apa yang paling cocok untuk dilaksanakan? Yok baca keterangan berikut untuk menolong Ibu melatih sang Kecil aktif bergerak.

1. Apa sich yang diartikan kegiatan fisik?

Ketahui dahulu yok, apakah yang dimaksud dengan kegiatan fisik. Yakni, aktivitas yang gerakkan badannya, terhitung otot dan tulang. Agar bisa melakukan sang Kecil akan memerlukan energi. Olahraga ialah kegiatan fisik, tapi bukan salah satu. Kegiatan fisik anak dapat berbentuk kegiatan apa seperti jalan, berjingkat, lakukan aktivitas di dalam rumah, dan tentu saja bermain yang mengikutsertakan kerja otot.

2. Berapa banyak kegiatan fisik yang diperlukan anak?

Berdasarkan saran Tubuh Kesehatan Dunia (WHO), umur anak 5 sampai 17 tahun memerlukan kegiatan fisik minimal 60 menit satu hari dengan intensif sedang s/d lumayan berat. Lebih detil kembali, anak membutuhkan kegiatan fisik yang disebut pengokohan otot dan tulang sedikitnya 3x dalam satu minggu.

Baca Juga: 5 Alasan Kenapa Kamu Dapat Bahagia dengan Style Hidup Minimalis.

3. Kegiatan fisik apa yang pas untuk sang Kecil?

Pilih kegiatan fisik perlu disamakan dengan umur dan tahapan tumbuh berkembang sang Kecil. Berikut gagasan kegiatan fisik untuk anak umur sekolah yang bisa Ibu coba.

4. Usia 4-6 tahun

Aktivitas anak yang bisa membuat anak jalan, lari dan lompat. Misalkan bermain bola, main lompat tali, ke taman bermain, melonjak dari 1 sektor yang Ibu gambar di lantai ke sektor yang lain. Janganlah lupa selalu untuk memantau saat sang Kecil beraktivitas anak barusan dan Ibu dapat mulai mengenalkan permainan fisik yang terancang seperti tidak jongkok, benteng, atau engklek.

5. Usia 7-9 tahun

Anak di kelompok umur ini biasanya suka dan telah kuasai kegiatan anak seperti jalan, lari, gerak gimnastik simpel, naik sepeda dan permainan fisik yang lain. Di umur ini anak telah makin gampang pelajari kegiatan terancang, motorik kasar dan motorik lembut makin baik dan perubahan kognitif semakin baik.

Baca Juga: Inilah Komponen Karburator dan Injeksi Pada Kendaraan Kamu

Karenanya dia mulai bisa dibawa beraktivitas anak yang mengikutsertakan skema pergerakan yang lebih sulit dengan dipadukan koordinir mata, gerak dan kesetimbangan. Selainnya bermain dengan anak seusianya, sekarang sang Kecil biasanya siap untuk berperan serta dalam team olahraga. Pilih olahraga yang dia cicipi, bukan hanya yang Ibu sukai.***

Editor: Ana Andrean


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini