Anak akan cenderung kesulitan pecahkan persoalan, sulit mandiri, kurang percaya diri, mudah bersedih dan pemarah saat diminta kerjakan satu hal tanpa imbalan.
Maka dari itu, penting untuk Mam dan Dads jadi orangtua untuk ketahui ketetapan memberi anak hadiah, supaya tidak membuat mental pamrih.
1. Ketahui jika hadiah tidak selamanya berwujud barang atau kesenangan seperti makanan, mainan atau penyeling. Hadiah juga bisa berwujud pujian, pengakuan dan pelukan
Hadiah benar-benar sangat penting untuk tumbuh berkembang anak, apalagi untuk anak yang penakut atau kurang percaya diri.
Anak membutuhkan penghargaan untuk tumbuhkan rasa percaya si dia. Tapi, Mam perlu ingat bila anak tidak selamanya perlu hadiah berwujud barang.
Kadang anak hanya perlu pujian, pengakuan dan pelukan dari orangtuanya.
Bukanlah membuat mental pamrih, hadiah sederhana ini justru tumbuhkan empati dan kelembutan hati pada anak.
2. Orangtua harus membuat batasan hadiah untuk anak. Kapan anak bisa mendapat hadiah berwujud barang dan kapan anak cukup memperoleh penghargaan dengan pujian
Batas mengenai hadiah adalah cara yang cocok untuk mengatur ego orang-tua yang selalu ingin membahagiakan anaknya.
Untuk membuat batasan hadiah, Mam perlu ketahui apa yang anak butuhkan atau harap. Selanjutnya tetapkan hal tersebut sebagai hadiah untuk pencapaian besar yang penting anak lakukan.
Misalnya saat toilet training, Mam bisa menghadiahi itu saat anak sukses tidak mengompol sejauh beberapa hari.
Kamu dapat mengatahan hadiahnya di awal untuk beri motivasi anak agar usaha tidak ngompol.
Artikel Rekomendasi