5 Alasan Mengapa Anak Lebih Banyak Tingkah Saat Ada Orangtuanya

30 Mei 2022, 18:00 WIB
Alasan Mengapa Anak Lebih Banyak Tingkah Saat Ada Orangtuanya /Getty Images/iStockphoto

PAREKEDIRI.COM - Umumnya sebagai orangtua orang tua kuatir saat harus mempercayakan anak pada pengasuh, kerabat atau bahkan ayahnya sendiri.

Orangtua takut jika ditinggal anak akan manja, rewel atau mungkin tidak ingin ikuti anjuran orang yang memantaunya, seperti saat anak bersama orangtua.

Tapi, tidak jarang anak justru anteng dan semua kekhawatiran orangtua tidak dapat ditunjukkan. Walaupun sebetulnya saat orangtua kembali, anak jadi makin manja rewel.

Baca Juga: 4 Cara yang Benar Memberikan Penghargaan ke Anak Supaya Tidak Kelewatan

Apa orang tua pernah, atau bahkan sering alami ini? Lebih kurang apa ya, penyebab anak manja saat ada ibunya? orangtua tak perlu kuatir kok, karena sikap semacam itu betul-betul wajar apalagi untuk anak usia 10 bulan sampai 6 tahun.

Yok, orangtua baca apa alasan dibalik sikap anak yang lebih manja dan banyak tingkah saat ada ibunya!

1. Emosi yang belum matang

Kemungkinan orangtua pernah dengar jika anak tidak bisa mengungkapkan emosinya dengan baik.

Nah, ini berkaitan saat anak tentukan menumpahkan emosinya dengan manja dan rewel saat bersama orangtua, tapi justru bersifat baik saat tidak ada orangtua.

Walaupun tidak bisa mengungkapkan emosi secara betul, tapi anak sudah ketahui bila tidak semua orang bisa mendefinisikan emosinya.

Seiring berjalannya waktu dan kemampuan emosinya semakin baik, sikap itu akan musnah sendirinya. Karena, anak semakin pahami trick-nya mengungkapkan emosi dengan baik.

2. Dalam proses belajar

Saat segera masuk usia sekolah, anak akan belajar mengenali lingkungan sosial diawali dari bagaimana ia bisa diterima oleh beberapa temannya dan bagaimana trick-nya bertahan saat ada hal yang tidak ia sukai.

Proses belajar ini membuat anak harus bisa menjaga sikapnya di sekolah supaya diterima. Tidak kebingungan jika anak bersifat baik saat ditinggal di sekolah, tapi jadi rewel saat orangtua datang untuk jemput.

Baca Juga: Cara Berteman Dengan Perempuan yang Tidak Dikenal, Dijamin Langsung Akrab

Ini muncul karena saat bersama orangtua anak terasa jadi dianya. Tak perlu jadi anak yang baik supaya diterima.

Tapi, orangtua jangan kuatir karena proses belajar ini tidak lama. Saat anak sudah terbiasa dengan lingkungan sosialnya, ia akan terasa jadi kita saat di sana.

3. Merasa aman

Merilis dari berbagai sumber, setiap anak memiliki kemampuan atau hati yang peka saat ia terasa aman serta nyaman.

Bahkan ia ketahui kapan jadi kita dan kapan bisa menahan semua emosianya.

Misalnya saat berada di lingkungan keluarga yang diketahuinya, anak merasa aman dan cenderung banyak tingkah.

Sementara saat di lingkungan baru yang menurutnya memberi teror ia akan cenderung pendiam dan tutup diri.

Ini sama seperti yang terjadi saat anak berada di dekat orangtua, ia terasa nyaman dan aman saat bisa mengungkapkan semua emosi dengan trick-nya sendiri.

Sampai, ia lebih manja dan mudah rewel saat bersama orangtua.

4. Manja

Untuk anak ibu adalah sumber semua kepentingannya sejak dalam kandungan. Bahkan saat ia sudah lahir, semua kepentingan anak tergantung pada figure ibu.

Misalnya saat bayi, yang bisa penuhi kepentingan saat lapar dan haus ialah ibu.

Bahkan bukan hanya kepentingan makan saja, kasih sayang, perhatian, rasa aman, semua bisa dipenuhi oleh ibu.

Baca Juga: Cara Ampuh Menghilangkan Rasa Cemas, Hilangkan Rasa Cemas Berlebihan dengan Melakukan Hal Ini

Karena itu anak mulai berlaku semaunya sendiri untuk memperoleh perhatian dari ibunya.

Janganlah bingung ya orangtua, saat anak rewel saat pelesiran hanya supaya digendong dan dipeluk orangtua.

Tapi ingin jalan sendiri saat pergi bersama pengasuh atau kerabat yang memantaunya sesaat.

Karena, selain terasa aman serta nyaman anak terasa orangtua adalah sumber kepentingan yang bisa disuruh apa sesuai sama tekadya.

5. Merasa Berani

Merilis dari berbagai sumber yang disebutkan dokter dialog parenting ungkapkan bila, ayah adalah figure yang mudah memberikan kepercayaan dan mampu memberikan dorongan supaya makin berani pada anak.

Karenanya, jangan kebingungan ya orangtua, jika anak lebih bisa menjaga sikapnya dan tidak gampang rewel saat bersama Dads.

Tak berarti anak tidak nyaman atau terasa tidak aman saat ingin menumpahkan emosinya. Tapi memang menurut anak, figure ayah adalah lokasi yang cocok baginya bisa makin berani.

Nah, itu alasan dibalik sikap anak yang cenderung manja dan banyak tingkah saat bersama orangtua.

Walaupun kadang menjengkelkan dan cukup merepotkan, tapi sikap itu patut disyukuri karena peran orangtua benar-benar bernilai untuk anak.***

Editor: Krisna Mirza

Tags

Terkini

Terpopuler