4 Cara yang Benar Memberikan Penghargaan ke Anak Supaya Tidak Kelewatan

30 Mei 2022, 08:25 WIB
Cara yang Benar Memberikan Penghargaan ke Anak /Getty Images/iStockphoto

PAREKEDIRI.COM - Tiap orang-tua memiliki trik tertentu untuk latih anak kerjakan kebaikan.

Satu diantaranya cara yang biasa dikerjakan adalah memberikan penghargaan atau untuk memicu kemauan anak saat kerjakan satu hal.sebuah hal.

Memberi anak hadiah atas pencapaian memanglah bagus untuk membikin self-esteem, membuat rasa percaya diri, dan menghargakan usaha keras anak.

Tapi, jika ini menjadi kegiatan rutin justru bisa membuat mental pamrih pada anak.

Kebiasan menghadiahkan setiap anak kerjakan satu pencapaian sama dengan latih anak memperoleh imbalan.

Pada akhirnya, anak hanya ingin kerjakan satu hal jika diberi bujukan hadiah. Saat sukses kerjakan mencapaian dan hadiah yang diharapkan tidak bisa didapat, karenanya anak akan marah dan malas kerjakan pencapaian lain.

Hal ini sebagai tanda bila anak sudah membuat mental pamrih. Anak akan melihat bila apa yang ia lakukan harus memperoleh imbalan.

Baca Juga: Cara Berteman Dengan Perempuan yang Tidak Dikenal, Dijamin Langsung Akrab

Bila ini didiamkan, anak akan tumbuh dengan mental pamrih yang bisa menyusahkannya saat harus usaha sendiri di lingkungan sosial.

Anak akan cenderung kesulitan pecahkan persoalan, sulit mandiri, kurang percaya diri, mudah bersedih dan pemarah saat diminta kerjakan satu hal tanpa imbalan.

Maka dari itu, penting untuk Mam dan Dads jadi orangtua untuk ketahui ketetapan memberi anak hadiah, supaya tidak membuat mental pamrih.

1. Ketahui jika hadiah tidak selamanya berwujud barang atau kesenangan seperti makanan, mainan atau penyeling. Hadiah juga bisa berwujud pujian, pengakuan dan pelukan

Hadiah benar-benar sangat penting untuk tumbuh berkembang anak, apalagi untuk anak yang penakut atau kurang percaya diri.

Anak membutuhkan penghargaan untuk tumbuhkan rasa percaya si dia. Tapi, Mam perlu ingat bila anak tidak selamanya perlu hadiah berwujud barang.

Kadang anak hanya perlu pujian, pengakuan dan pelukan dari orangtuanya.

Bukanlah membuat mental pamrih, hadiah sederhana ini justru tumbuhkan empati dan kelembutan hati pada anak.

2. Orangtua harus membuat batasan hadiah untuk anak. Kapan anak bisa mendapat hadiah berwujud barang dan kapan anak cukup memperoleh penghargaan dengan pujian

Batas mengenai hadiah adalah cara yang cocok untuk mengatur ego orang-tua yang selalu ingin membahagiakan anaknya.

Untuk membuat batasan hadiah, Mam perlu ketahui apa yang anak butuhkan atau harap. Selanjutnya tetapkan hal tersebut sebagai hadiah untuk pencapaian besar yang penting anak lakukan.

Misalnya saat toilet training, Mam bisa menghadiahi itu saat anak sukses tidak mengompol sejauh beberapa hari.

Kamu dapat mengatahan hadiahnya di awal untuk beri motivasi anak agar usaha tidak ngompol.

Baca Juga: Cara Ampuh Menghilangkan Rasa Cemas, Hilangkan Rasa Cemas Berlebihan dengan Melakukan Hal Ini

Setelah anak sukses dengan pencapaian itu, Mam bisa menambah target kembali, tapi dengan turunkan hadiah.

Nah, untuk perolehan-pencapaian lain contoh mengatur mainan dan habiskan makanan atau pencapaian yang mudah dikerjakan, Kamu perlu menghadiahi berwujud pujian, pengucapan terima kasih, pengucapan sayang dan pelukan.

Cara menghadiahi dengan batasan seperti ini bisa latih kedisiplinan anak dan membiasakannya untuk usaha sebelum mendapat satu hal yang ia harap.

3. Menghadiahkan sering dilihat untuk beri motivasi anak. Walaupun sebetulnya beri motivasi anak tidak harus dengan mengiming-iminginya dengan hadiah

Mengimingi anak ingin kerjakan satu hal dengan jaminan memperoleh hadiah akan membuat pemikiran take and give atau kerjakan satu hal untuk mendapat satu hal.

Pemikiran ini yang akan membuat mental pamrih pada anak. Motivasi yang anak butuhkan dari orang-tua tidak selamanya berwujud godaan kesenangan.

Bahkan, hanya cukup anjuran yang baik, rasa kepercayaan orang-tua pada kemampuan anak, dan pendampingan dari orang-tua dapat memberikan motivasi yang menakjubkan untuk anak.

Motivasi semacam ini justru membuat anak terasa bila pencapaiannya berharga untuk orangtuanya.

4. Berikan pemahaman pada anak bila hadiah berwujud barang yang ia dapatkan tidak berlaku untuk setiap pencapaian, supaya anak tidak selamanya menuntut hadiah setiap memiliki pencapaian baru

Memberi anak pengetahuan bila tidak seluruhnya pencapaian bisa memperoleh hadiah akan membuat anak melihat bila hadiah adalah hal yang istiwewa.

Satu hal yang dilihat khusus tentu tidak sering didapatkan. Sampai anak tidak melihat bila hadiah adalah imbalan atau pamrih atas usahanya.

Selain itu, Mam perlu memberi pengetahuan pada anak untuk menjaga dan jaga barang yang dikasih sebagai hadiah.

Baca Juga: 5 Cara Hidup Sehat Secara Sederhana, Lakukan Secara Rutin Tips Ini

Ini bisa latih anak bertanggung-jawab atas pencapaian yang sudah ia raih.

Nah, tersebut 4 atauran memberi anak hadiah yang harus Anda kenali.

Kegiatan rutin pola asuh menghadiahi seperti ini memang cukup efektif untuk membuat anak ingin ikuti kemauan orang-tua. Tapi, dampak masa panjangnya betul-betul tidak bagus.

Mental pamrih yang terbentuk dari pola asuh ini bisa menyusahkan kemampuan sosial anak, bahkan juga dapat terikut sampai anak bergerak dewasa.***

Editor: Krisna Mirza

Tags

Terkini

Terpopuler