Mengenal Jenis Mesin Diesel, Mulai dari Common Rail Hingga Diesel Konvensional

31 Mei 2022, 14:03 WIB
Ilustrasi mesin diesel. (Mitsubishi-motors.co.id) /Mitsubishi-motors.co.id

PAREKEDIRI.COM - Mesin diesel telah banyak alami perubahan pada zaman saat ini.

Bahkan juga ada mesin diesel namanya common rail sebagai tehnologi mesin sebagai pengembangan perubahan dari mesin diesel konvensional.

Lantas ada tiga tipe mesin yang hendak diulas, apa sajakah?

Berikut keterangan dari 3 jenis mesin itu:

Mesin Diesel Common Rail

Design mesin diesel common rail biasanya dengan tabung tersambung ke semua injector.

Design mesin ini diklaim beberapa langkah semakin maju dari design mesin diesel pada jaman awalnya.

Dengan tehnologi common rail ini, semakin lebih sedikit bahan bakar yang terbuang dalam mekanisme.

Karena bahan bakar didalamnya ditata dalam beberapa penekanan tertentu yang merusak bahan bakar ke partikel terkecilnya.

Konsep kerja common rail ini dibuat untuk keluarkan penekanan tinggi cukup dengan satu pompa.

Mekanisme injection konvensional pada masing-masing penekanan bisa ditangani cukup dengan satu pompa.

Keuntungan common rail dengan satu pompa ini memberi beberapa wujud pressure, tetapi saat lakukan pembakaran

Common rail ini bisa melakukan dengan bebas kapan pun tidak tergantung di saat pemompaan.

Ringkasan dapat disebutkan jika pressurenya bisa terakumulasi. Sebagai contoh, siap kapan saat akan disemprotkan.

Tersebut yang jadikan common rail ini jadi lebih efektif, dengan getaran yang kurang, dan tingkat keributan lebih rendah.

Baca Juga: Tak Cuma Obeng, Inilah Nama Peralatan Bengkel Otomotif dan Fungsinya

Mesin Injection Konvensional

Bedanya dengan mesin injection konservatif di mana mekanisme penyemprotannya yang cuma sekali semprot.

Bedanya dengan common rail bahkan juga dapat menyemprot 3 kali sekalian pada sebuah waktu pembakaran.

Tiga hal tersebut diantaranya yakni pre-injection untuk memanasi temperatur mesin, mesin injection untuk membuat tenaganya, dan post injection ini untuk atur emisi gas buang.

Pada sebuah waktu pembakaran dapat terjadi 3 kali pembakaran yang berbeda.

Dibanding dengan injection konvensional, demikian ingin semprot pada puncak injection karena itu selekasnya harus disemprot.

Karena sesudah melalui periode itu tidak bisa semprot kembali. Penekanan yang dibuat juga rendah.

Dengan common rail, ada sesuatu hal yang lain memungkinkannya bahan bakar digabung dengan udara hingga lebih efektif.

Common rail bisa bekerja dengan memercayakan sensor di sejumlah sisi titik.

Ini termasuk juga jumlah bahan bakar yang hendak disemprotkan, waktu injeksi, besar beban, dan tekanannya.

Menurut study tehnologi, mesin diesel common rail tingkatkan kinerja mesin diesel sampai 25 persen.

Dengan getaran kurang, memungkinkannya kendaraan untuk jalan lebih lancar dan semakin tenang.

Dengan perbedaan harga kendaraan alat berat dengan mesin common rail yang sedikit mahal dibanding mesin diesel konvensional

Tetapi keuntungan yang didapatkan customer yakni mengirit banyak bahan bakar karena semakin sedikit bahan bakar yang terbuang.

Baca Juga: 9 Peralatan Kunci Bengkel yang Wajib Diketahui Para Montir

Turbocharged Direct Injection

Turbocharged Direct Injection atau dipersingkat TDI. TDI ialah design mesin turbo diesel yang mempunyai fitur turbo pengisian dan injeksi bahan bakar langsung.

Umumnya TDI dipakai untuk light truck karena TDI memakai injeksi langsung, di mana bahan bakar yang dikabutkan langsung akan disemprot ke ruangan bakar khusus mesin lewat injektor bahan bakar.

Dengan turbocharger, ada kenaikan jumlah udara yang hendak masuk ke silinder.

Ada pula intercooler yang kemungkinan bisa turunkan suhu mesin hingga bisa untuk tingkatkan jumlah bahan bakar yang nanti akan disuntikkan dan dibakar.

Hasilnya, mesin akan berkekuatan dan efektivitas yang semakin besar dari mulanya.

TDI mempunyai luasan pada permukaan kecil, hingga tingkatkan efisiensi mesin dengan keributan pembakaran yang minimum.

Dan untuk pemeliharaan, ketakutan pemilik dump truk itu ada karena tehnologi telah kekinian, dan semuanya sudah berbasiskan electronic.

Walau ada sesuatu hal-hal tertentu yang dapat diatasi sendiri, misalnya Error kode di dashboard sebetulnya dapat dibaca dengan pengaturan manualnya.

Dan memang untuk diagnostic tool ini cuma bermanfaat untuk percepat diagnostic, tidak untuk murni membenahi.

Pembaruan pada akhirnya tetap harus dilaksanakan secara mekanikal, dan electric diperbarui secara pembaruan electric.

Baca Juga: Inilah Delapan Masalah Khusus Mobil dan Penyebabnya, Wajib Tahu!

Perawatan pada mesin diesel common rail ini ada positif dan negatifnya.

Seumpama pada injection pump ada beberapa hal yang dapat diperbarui, ini berlainan dengan common rail yang condong lebih jarang-jarang.

Bila dari sisi perawatan peluang sama juga karena komponennya sama, namun berlainan pada sistem pembakaran. Karena memakai elektronik, jadi semakin lebih presisi.

Nah, tersebut beberapa ketidaksamaan dari kedua mesin diesel sebagai andalan tiap kendaraan truk.

Tentu saja kedua mesin diesel ini mempunyai keunggulan masing-masing, dan tentunya semua kembali ke kebutuhan masing-masing.***

 

 

Editor: Ana Andrean

Tags

Terkini

Terpopuler