Network
PAREKEDIRI.COM - Aktivitas ekonomi di sektor manufaktur di AS tumbuh pada bulan April, dengan ekonomi secara keseluruhan mencapai pertumbuhan bulan ke-23 berturut-turut.
Hal tersebut diungkapkan eksekutif pasokan negara itu dalam Laporan ISM Manufaktur terbaru Institute for Supply Management (ISM) tentang Bisnis.
Manufaktur April mencatat 55,4 persen, turun 1,7 poin persentase dari pembacaan Maret.
Angka di bulan April adalah terendah sejak Juli 2020 (53,9 persen), kata ISM dalam siaran pers.
Tujuh belas industri manufaktur melaporkan pertumbuhan di bulan April, dan di urutan teratas adalah pakaian jadi dan kulit serta produk sejenis.
Aktivitas ekonomi di sektor manufaktur AS tumbuh pada April, dengan ekonomi secara keseluruhan mencapai pertumbuhan 23 bulan berturut-turut, kata eksekutif pasokan dalam Laporan ISM Manufaktur terbaru Institute for Supply Management (ISM) tentang Bisnis.
“Manufaktur berkinerja baik untuk bulan ke-23 berturut-turut, dengan permintaan mencatat pertumbuhan bulan-ke-bulan yang lebih lambat.
Kemungkinan karena waktu tunggu yang diperpanjang dan kenaikan harga bahan yang tinggi selama beberapa dekade dan pelemahan konsumsi (karena kendala tenaga kerja).
Mitra luar negeri mengalami Dampak COVID-19, menciptakan hambatan jangka pendek bagi komunitas manufaktur AS.
Artikel Rekomendasi