Semenjak Kapan Konstantinopel Berbeda Nama Jadi Istanbul?

30 Mei 2022, 11:48 WIB
Kota Istanbul Turki /tourscanner.com

PAREKEDIRI.COM - Istanbul ibukota Turki sebagai lokasi yang sangat jarang.

Karena salah satu kota yang mengangkangi Eropa dan Timur tengah.

Metropolis Turki secara bertepatan sebagai kota Asia dan Eropa.

Riwayat menerangkan kenapa daerah itu pernah jadi ibukota Kekaisaran Romawi Timur yang dikenal juga sebagai Kekaisaran Bizantium.

Waktu itu kota itu diberi nama Konstantinopel.

Disamping itu tempat itu jadi pangkalan kemampuan sultan Ottoman yang pengaruhnya semakin makin tambah meluas sampai Afrika dan dunia Arab.

Tapi sebetulnya kapan persisnya Konstantinopel berbeda nama jadi Istanbul?

Jawabnya secara mengagetkan rupanya bukan saat sisa kota Romawi itu diambil oleh pasukan Utsmaniyah di tahun 1453.

Pada waktu itu macam "Konstantinopel" masih lama dipakai oleh beberapa penakluk berbahasa Turki sesudah mereka kuasai kota itu.

Baca Juga: 5 Fakta Menarik Roma, Kota Pembuka Pertandingan Pembuka Euro 2020

Kota ini telah banyak memiliki nama saat sebelum disebutkan Konstantinopel.

Daerah ini pertama kalinya dikenali sebagai Bazantion (dieja Byzantion) oleh orang Yunani yang mendirikannya di tahun 657 SM.

Kata ini yang selanjutnya berkembang jadi nama Latin Byzantium.

Kota itu disebutkan New Roma dan Augusta Antonina untuk menghargai putra kaisar Romawi.

Belum juga julukannya seperti "Queen of Cities" atau mungkin dengan panggilan lebih singkat"The City."

Selanjutnya Constantine the Great yang populer sebagai kaisar Romawi pertama kali yang memeluk agama Kristen-menamakannya Konstantinopel yang diambil dari namanya sendiri sekitaran tahun 330.

Nama nama itu tetap menempel sampai Utsmaniyah ada.

Ottoman tidak dengan cara resmi mengubah nama Konstantinopel saat mereka menggantikan pada era ke-15.

Tapi penguasaan itu menandai peralihan seismik dalam geopolitik, karena pusat gravitasi Konstantinopel berubah ke arah timur dan menjauhi Eropa.

Beberapa orang di tempat lain di kekaisaran mulai memakai kata "Istanpolin."

Ini ialah bahasa Turki yang memiliki arti "to the city". Instanpolin diadaptasi dari frasa Yunani "eis tan polin yang memiliki arti "to the city").

Baca Juga: Tak Cuma Alam, Ini 7 Wisata Kekinian di Jogja yang Instagrammable Banget!

Dengan bertahap, Istanpolin jadi lebih kerap dipakai, tapi nama resminya masih tetap Konstantinopel.

Seiring berlalunya era, bahasa setiap hari berbeda dikit demi sedikit, hingga Istanbul pada akhirnya benar-benar dipakai untuk menyebutkan kota itu.

Sesudah kalahnya dalam Perang Dunia I, Ottoman dihapus di tahun 1922 dan Republik Turki lahir di tahun 1923.

Selang beberapa saat di tahun 1930, layanan pos Turki putuskan jika beberapa klarifikasi harus dilaksanakan dan memutuskan untuk jadikan Istanbul sebagai nama resmi kota itu.

Institusi lain segera susul. Di tahun yang serupa, Departemen Luar Negeri Amerika dan pemerintahan lain di penjuru dunia mulai memakai Istanbul dalam komunikasi sah mereka.

Maka susah untuk menjelaskan dengan cara tepat kapan Konstantinopel jadi Istanbul karena di saat disahkan beberapa orang sudah memakai Istanbul dan macam nama itu sepanjang berabad-abad.

Tidak mungkin untuk tentukan tanggal kapan peralihan itu terjadi.

Herzog menjelaskan tapak jejak sejarah Istanbul dari banyak nama masih tetap hidup dalam susunan budaya kota ini hari. ***

Editor: Ana Andrean

Sumber: Turkey Tourism

Tags

Terkini

Terpopuler