Kelebihan dan Kekurangan Menggunakan Uang Elektronik

- 27 Mei 2022, 11:07 WIB
uang elektronik
uang elektronik /PIXABAY/AKuptsova

PAREKEDIRI.COM Dalam tiga tahun akhir, pengembangan pembayaran dengan memakai uang elektronik berkembang jadi pola hidup baru ringkas warga Indonesia. Di Jakarta, sebagian besar transaksi bisnis sudah memakai uang electronic.

Dimulai dari bidang transportasi sampai kegiatan berbelanja. Menurut beragam sumber, secara simpel, uang elektronik diartikan sebagai alat pembayaran berbentuk elektronik di mana nilai uangnya diletakkan dalam media elektronik tertentu.

Baca Juga: 5 Hal yang Harus Diketahui Tentang Manajemen Keuangan Pribadi

Untuk dapat menyimpan uang di kartu tersebut, pemakainya harus menyerahkan uangnya lebih dulu ke penerbit dan diletakkan dalam media elektronik saat sebelum memakainya untuk kepentingan berbisnis. Saat dipakai, nilai uang electronic yang ada di media electronic akan menyusut sebesar nilai transaksi bisnis dan sesudahnya bisa isi kembali (top-up).

Langkah alternatif pembayaran non tunai ini mempunyai beberapa manfaat yang dapat dirasa oleh pemakainya. Manfaat pemakaian uang elektronik itu diantaranya :

  • Memberi kecepatan dan kemudahan saat lakukan transaksi bisnis transaksi bisnis pembayaran tanpa perlu bawa uang kontan.
  • Tak lagi terima uang kembalian berbentuk barang (seperti permen) karena pedagang tidak memiliki uang kembalian berharga kecil (recehan).
  • Benar-benar applicable untuk transaksi bisnis massal yang nilainya kecil tetapi frekwensinya tinggi, seperti transportasi, parkir, tol, fast food, dan yang lain.

Baca Juga: Berikut Ini Ciri Perilaku Konsumtif yang Membahayakan Kondisi Keuangan

Walapun di satu segi ada banyak faedah dari uang electronic, tapi di lain sisi ada resiko yang penting direspon dengan kehati-hatian dari beberapa pemakainya, misalnya :

  • Resiko uang electronic lenyap dan bisa dipakai oleh faksi lain, karena pada konsepnya uang electronic sama dengan uang kontan yang jika lenyap tidak bisa di-claim ke penerbit.
  • Resiko karena masih tidak cukup pahamnya pemakai dalam memakai uang electronic, seperti pemakai tidak mengetahui uang electronic yang dipakai ditempelkan 2x pada reader untuk satu transaksi bisnis yang serupa hingga nilai uang electronic menyusut semakin besar dari nilai transaksi bisnis.***

Editor: Ana Andrean


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x